JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Penjaringan aspirasi masyarakat dalam reses DPRD Kota Surabaya masa reses tahun sidang ketiga, masa persidangan kedua tahun anggaran 2022, yang digelar Budi Leksono atau yang sering disapa Buleks di Kelurahan Jepara diwarnai dengan dua usulan yang penting bagi warga.
Reses yang digelar di Kelurahan Jepara itu pada Jumat (18/02/2022) dihadiri para peserta reses dari Dapil 1, Surabaya. Salah satu hal yang paling urgent diusulkan warga setempat yakni adanya pembangunan sekolah menengah pertama (SMP) negeri.
Menanggapi beberapa usulan warga, Budi Leksono menyampaikan, hal yang paling dibutuhkan oleh warga diwilayah Jeparah ini adalah tersedianya Sekolah SMP Negeri.
Sebab menurut Buleks, kebutuhan sekolah SMPN ini memang diperlukan oleh warga. “Sebab saudara-saudara kita ini anak-anak mereka tidak bisa masuk sekolah SMP Negeri karena system sonasi yang diterapkan, sedang jarak rumah mereka rata-rata jauh dari sekolah negeri,” kata Buleks.
Dikelurahan Jepara ini sangat jauh dari SMP Negeri, sehingga anak-anak warga diwilayah Jepara tidak bisa mendapatkan jatah sekolah negeri, terang Buleks.
”Usulan warga Jepara ini akan saya lanjutkan ke pemerintah kota Surabaya melalui fraksi PDI Perjuangan. Karena Ketua DPRD Surabaya juga sebagai Ketua DPC PDIP kota Surabaya,” paparnya.
Selain itu ada usulan warga yang juga perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah kota yakni soal ruang bagi para pedagang Semanggi di daerah Sememi, ujar Buleks.
”Semanggi merupakan kuliner khas Suroboyo. Keberadaannya perlu kita lestarikan dan dikasih ruang jika Pemkot ada even untuk menjadikan kuliner tradisional Semanggi itu sebagai ikon jajanan khas Suroboyoan,” kata Buleks.
Sementara kesempatan lain perwakilan pedagang Semanggi yang berasal dari Sememi Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo Surabaya, Tri Retno Niasani mengatakan bahwa saat jamannya Wali Kota Bu Risma Semanggi mendapat ruang untuk ditanpilkan sebagai ikon kuliner Suroboyoan.
”Kami berharap supaya Semanggi ini dikasih kesempatan dan difasilitasi pada pedagang Semanggi saat ada even dan acara penting yang gelar Pemkot. Supaya kami para pedagang semanggi bisa diberdayakan sebagai penjajah dagangan Semanggi,” tutur perempuan yang dipanggil Ani ini.
Ani juga meminta agar Pemkot Surabaya memberikan perhatian bagi para pedagang Semanggi bahkan UMKM yang ada di wilayah Sememi.
”Kuliner Semanggi merupakan ikon makanan yang hanya ada di Suroboyo. Dan 300 pedagang yang bernaung dalam sebuah paguyuban pedagang Semanggi,” ucap Ani.
Melalui reses abah Budi, harapannya bisa diberikan kesempatan dan mendapat fasilitas tempat yang khusus untuk menyajikan kuliner Semanggi bagi warga yang berdagang Semanggi, tukas Ani. (JB01)