JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kasus anak kurang gizi di Kota Surabaya masih saja ditemukan. Walaupun Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan agar kasus ini tidak ditemukan lagi kota yang menyandang smart City ini.
Skretaris Komisi A, Budi Leksaono justru mempertnyakan skema penanganan kasus balita stunting di Surabaya kepada Pemkot. Mengingat, upaya penurunan stunting menjadi ‘nol’ kasus merupakan target dari Walikota Surabaya, disampaikan Budi Leksono.
“Target yang ditentukan Wali Kota (Eri Cahyadi) ini sangat bagus, tiga bulan kedepan dia menargetkan kasus stunting menjadi nol kasus. Tapi ini harus diiringi data yang kuat setiap bulannya,” kata Buleks begitu pria ini disapa.
Buleks menambahkan, semoga janji itu tak hanya menjadi isapan jempol semata. Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya harus kerja keras untuk mewujudkan misi Walikota itu.
“Saya mengapresiasi perhatian Walikota terhadap Balita stunting di Surabaya. Dan juga meminta kepada warga Surabaya ikut membantu jika tetangganya terdapat balita yang kekurangan gizi. Dan juga saya berharap kepada Pemkot untuk melakukan penguatan data masyarakat penerima bantuan sosial, mulai Penerima Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” tegasnya.
Jika ditahun 2021 sambung dia, masih di angka ‘ribuan’ saya berharap tahun 2022 bisa turun menjadi ‘ratusan’ atau bahkan nol.
“Kepada warga Surabaya yang menemukan tetangga (Balita) mohon dibantu untuk melaporkan agar segera cepat ditangani,” tutupnya. (*JB01)