JURNALBERITA.ID – MALANG, Kasus kekerasan dan pelecehan pada perempuan juga anak dibawah umur diketahui lebih banyak terjadi dilingkungan rumah tangga hal ini diketahui dari data yang disampaikan oleh Komisi E DPRD Provinsi Jatim,Dr.Sri Untari Bisowarno,M.AP, pada acara talkshow NMC digedung B lantai 7 Universitas Brawijaya Malang (6/12/2021).
“Dari data laporan kasus yang masuk di Komisi E DPRD Prov Jatim ada 900 kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada perempuan serta anak, yang rata-rata kasus ini justru terjadi dilingkungan rumah tangga maupun ditempat-tempat yang harusnya nyaman serta aman bagi mereka,” terangnya.
Seperti rumah, sekolah dan lingkungan pergaulan dan sebagainya, tambahnya.
Selain itu lanjut dia, saat ini sudah memasuki era baru dimana dunia terkoneksi dengan internet dan medsos. Hal ini tidak bisa dihindari karena memang sudah menjadi bagian dan kebutuhan sosial baru manusia dimasa digital.
Pada dasarnya semua persoalan dan solusi itu kembali pada keluarga maka tuntutan untuk menjadi orang tua yang sehat dan cerdas itu sangat dibutuhkan karena bagaimanapun keluarga sebenarnya adalah institusi negara yang paling kecil yang berfungsi menciptakan dan mempersiapkan masa depan, prilaku serta pola pikir anak.
“Kalau keluarga sudah hancur maka akan hancur juga masa depan bangsa,” urai dia.
Sinergi antara pemerintah, penegak hukum dan lembaga masyarakat sangat diperlukan untuk menjamin lahirnya ketahanan keluarga, sambung Untari.
“Oleh karenanya, saya akan mendorong untuk DPRD Provinsi Jatim bisa melahirkan Perda Ketahanan Keluarga yang program ini nantinya bisa diusulkan dalam Perubahan RAPBD Provinsi Jatim. Selain itu kita juga akan mendorong untuk pihak swasta melalui CSR untuk membantu agar skema dan rencana program dalam Perda bisa berjalan nanti teman-teman dari dewan kota/kabupaten yang akan menata bentuk aplikasi program Ketahanan Keluarga itu seperti apa agar pengaplikasiannya mudah dimasyarakat,” tukas dia.
Pihaknya juga akan mendorong hadirnya selter bagi korban kasus kekerasan dan pelecehan seksual dimasing-masing kota /kabupaten di Jatim.
”Saya siap menjadi Duta Ketahanan Keluarga, karena ini adalah tugas serta tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk tetap menjaga keutuhan NKRI yang dimulai dari memberikan edukasi juga perlindungan hukum dalam instusi terkecil negara yaitu keluarga,” tegasnya. (M1N/JB01)