JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun baru 2022 ada lonjakan kenaikan harga minyak goreng. Guna mengatisipasi lonjakan harga minyak goreng itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait kenaikan harga salah satu bahan pokok itu. Kenaikan harga itu terlihat pada minyak goreng kemasan maupun curah.
Kondisi global saat ini sedang ada penurunan pandemi Covid-19 dan cuaca buruk. Hal ini menyebabkan terjadinya pergerakan harga crude palm oil (CPO) CIF Rotterdam per September 2021 mencapai USD 1.235 per ton dibandingkan Agustus USD 1.226 per ton.
3.harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan yang diatur dalam Permendag seharusnya sekitar Rp 11.000 per liter. Namun, dalam beberapa waktu terakhir harga meningkat menjadi Rp 14.000 hingga Rp 19.000 per liter.
4. Wakil Walikota Armuji mengunjungi salah satu distributor di Kawasan Industri SIER pada Rabu (1/12) guna memastikan stok Minyak Goreng dan Harga sesuai HET didampingi Disperindag serta Direktur Pemasaran SIER.
” Untuk menjamin distribusi lancar kita siapkan skema operasi pasar di 31 kecamatan dan pengawasan terhadap distributor minyak goreng melalui Disperindag” , kata Armuji
Dirinya menyebutkan kenaikan harga Minyak goreng itu menyebabkan kenaikan sejumlah komoditi lainnya seperti makanan . Selain itu ia juga mendapatkan banyak masukan dari ibu – ibu terkait kenaikan minyak goreng .
” Ibu – ibu paling pusing kalau harga minyak goreng naik , memang kondisi global Harga bahan baku naik tapi kita harus mengambil langkah”, kata Armuji
Masih Armuji , menegaskan Pemerintah Kota Surabaya akan mengambil langkah tegas apabila ada pihak – pihak yang mengambil untung dalam kenaikan harga minyak goreng ini. (ROY/JB01)