JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka seiring mulai melandainya kasus covid-19.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong agar kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilaksanakan.
Pihaknya melihat bidang pendidikan sejauh ini belum berjalan normal.
“Jadi sekolah sekolah belum berjalan normal dan saya mendorong sekolah SD- SMP di kota Surabaya tidak hanya yang masuk kelas 6 dan kelas III tetapi kelas I sampai V harus diberi kesempatan untuk masuk,” ujar dia, menyikapi dibukanya Tunjungan Romansa.
Dia tidak mempermasalahkan pilihan orang tua siswa yang masih menginginkan pembelajaran di rumah (daring). Kendati begitu, ia menekankan agar semua kelas dibuka.
“Tiada masalah, tetapi buka dari kelas I sampai V, tidak hanya kelas VI karena kondisinya pun seperti sekarang sangat ramai (Tunjungan Remeber),” paparnya.
Reni menambahkan, yang terpenting ada sistem yang mengatur lebih savety. Kalaupun ada kasus yang terpapar imitasinya harus disiapkan lebih cepat.
“Tetapi bukan berarti kita lama sekali untuk tidak mebuka kegiatan PTM di sekolah,” seru dia
Reni menjelaskan, ketika dirinya melihat banyaknya pengunjung Tunjungan Romansa, yang terfikir dibenaknya adalah bagaimana anak-anak sekolah.
“Jadi ketika saya datang kesini, ramai banyak orang, maka yang saya pikirkan adalah bagaimana nasib anak anak sekolah, mestinya anak anak sekolah juga diberi kesempatan untuk memulai PTM,” ujarnya.
Sehingga ia mengimbau sekolah mendapatkan perhatian dan PTM segera dimulai dan dibuka bagi semua kelas, dengan dinaikkan dari 25 persen sampai 50 persen secara bertahap.
“Bisa dinaikkan dari 25% sampai 50% secara bertahap sampai kemudian kita siap 100%,” tutur dia.
Sembari dia berharap tidak ada gelombang ke III Covid-19 di bulan Desember atau pun tahun depan.
“Kita jaga kesehatan selalu, semangat selalu kita sama sama memberikan yang terbaik bagi Surabaya,”tandasnya (ROY/JB01)