
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Elok Cahyani mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya.
Menurutnya langkah ini sebagai upaya untuk menekan kebocoran penerimaan retribusi parkir. Saat ini Dishub tengah mensosialisasikan kepublik soal pembayaran retribusi parkir di Parkir Meter Tepi Jalan Umum (TJU).
Seperti diketahui, Dishub Kota Surabaya Jumat pekan lalu (18/06/21) tengah melakukan sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat itu dilakukan di sekitar Balai Kota Surabaya.
Kadishub bersama jajaran Dishub Surabaya memberikan pemahaman kepada warga yang parkir di Jalan Sedap Malam atau sisi timur Balai Kota Surabaya. Kemudian hari Sabtu (19/6/2021, sosialisasi pembayaran retribusi parkir dengan QRIS yang sedang disosialisasikan oleh Dishub Kota Surabaya, masyarakat akan semakin melek teknologi.
BACA JUGA:
Elok Cahyani juga mengatakan, dewan sangat mengapresiasi langkah Dishub Kota Surabaya yang inovatif yaitu, memberikan layanan kepada publik dengan membayar retribusi parkir menggunakan fitur QRIS.
“Transaksi digital, memang sudah menjadi kebutuhan di era zaman Now saat ini, terlebih dimasa pandemi Covid-19 dimana kontak langsung dengan manusia dibatasi,” terang Elok, Senin (21/06/2021)
Sosialisasi bayar retribusi parkir dengan fitur QRIS tentu ada edukasi untuk masyarakat juga tentang IT nya. Jadi sangat bagus apa yang dilakukan Dishub Kota Surabaya ini, papar politisi Partai Demokrat ini.
Elok menambahkan, Komisi C tentu mengapresiasi inovasi disektor pembayaran retribusi parkir tepi jalan umum yang digagas oleh Dishub Kota Surabaya, ini linear dengan Kota Surabaya yang merupakan kota ‘Smart City’.
Dengan fitur QRIS, tutur Elok transaksi menjadi efisien karena saldo yang tersimpan secara digital di fitur QRIS tidak akan pecah kemana-mana.
“Berbeda dengan pembayaran parkir secara konvensional,” kata Elok.
Elok menerangkan, ada tiga profitabilitas yang dirasakan oleh publik jika menggunakan fitur QRIS untuk bayar parkir. Pertama, penggunaan teknologi aplikasinya di masyarakat semakin tinggi. Kedua, tingkat efisiensi pembayaran juga dapat, dan ketiga tingkat kedisiplinan membayar retribusi juga kena.
“Jadi apa yang dilakukan Dishub Kota Surabaya ini sangat Worted lah, kan Surabaya sedang menuju Smart City agar setara dengan kota-kota dunia yang sudah sangat maju pesat,” tegasnya.
Lebih lanjut Elok memaparkan, meski pembayaran retribusi parkir tepi jalan umum pakai aplikasi QRIS sudah tentu akan membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya di sektor perparkiran.
Dua menambahkan, Dishub Surabaya sendiri menargetkan pendapatan retribusi parkir tahun 2021 ini mencapai Rp6,5 milyar. Jadi, kita lihat saja kinerjanya nanti apakah Dishub bisa mencapai target pendapatan parkir.
“Jadi per triwulan kita evaluasi lagi kinerja Dishub Kota Surabaya. Namun untuk bayar parkir dengan aplikasi QRIS, dewan menilai sangat inovatif ditengah pesatnya kemajuan teknologi IT dan smartphone.l,” tukas Elok (*JB01)