
JURNALBERITA.ID – JAKARTA, Kartini mendambahkan perempuan tangguh agar dapat menjadi penerang Ibu Pertiwi. Untuk itu, perempuan Indonesia tidak cukup mengandalkan kecantikan paras dan kemolekan tubuh. Namun, juga perlu ditunjang dengan kepribadian yang baik dan kecerdasan.
Untuk menjadi perempuan tangguh, perempuan Indonesia harus cerdas dan mandiri. Dengan kecerdasannya, perempuan Indonesia akan mampu menangkap peluang yang dapat menguntungkan dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Untuk itu, perempuan Indonesia tidak boleh terlalu mengandalkan orang lain. Ia dalam menangkap peluang dapat melakukan sendiri.
BACA JUGA:
Kerjasama dengan orang lain dalam kesetaraan. Laki dan perempuan ditempatkan atas dasar profesionalitas, sehingga kerjasama dapat menghasilkan keuntungan bersama.
Selain itu, perempuan tangguh Indonesia harus percaya diri. Hal ini diperlulan agar dapat dengan mudah mengatasi setiap tantangan sehingga dapat mewujudkan impiannya.
Karena itu, perempuan tangguh tak kenal lelah dalam berusaha. Mungkin saja sesekali jatuh, namun perempuan tangguh tak akan pernah berhenti untuk mendapatkan impiannya.
Jadi, berbagai rintangan bukan berarti halangan bagi perempuan tangguh untuk mewujudkan mimpinya. Perempuan tangguh akan selalu pantang menyerah.
Namun begitu, perempuan tangguh sebaiknya pemaaf. Menjadi pemaaf bukan berarti kalah, tapi justeru akan terbebas dari perasaan benci dan keinginan balas dendam.
Dengan menjadi pemaaf, perempuan tangguh akan dapat menjaga hubungan baik dengan orang lain. Dengan begitu, ia akan dapat tetap fokus terhadap prioritas kebutuhan lain dalam kehidupannya.
Dengan semakin banyak perempuan tangguh di Indonesia, impian Kartini akan makin terwujud. Perempuan tangguh inilah yang menjadi cahaya menerangi Ibu Pertiwi.
Oleh: Lucy Kurniasari
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.