
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sejumlah anggota dewan menyayangkan pembangunan jembatan Joyoboyo hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron merasa miris melihat progers proyek tersebut belum bermanfaat bagi masyarakat.
“Dua jembatan yang hingga kini tidak memberikan nilai manfaat bagi warga Surabaya yakni, Jembatan Joyoboyo dan Jembatan Suroboyo. Seharusnya kedua jembatan itu dapat bermanfaat buat masyarakat luas,” kata politisi PPP ini, Kamis (18/02/21) digedung DPRD Surabaya.
Lebih lanjut Ketua DPC PPP Kota Surabaya ini menjelaskan, Komisi C sebagai mitra Pemkot Surabaya disektor pembangunan banyak menyoroti soal proyek jembatan yang sudah clear dibangun tapi belum bermanfaat.
Buchori Imron mencontohkan, misalnya Jembatan Joyoboyo yang sudah selesai dibangun namun belum bisa digunakan oleh publik. Mestinya tidak usah menunggu diresmikan oleh Bu Risma (pada saat itu belum jadi Mensos, Red) tapi langsung saja dibuka untuk umum.
“Jadi harus nyata bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Bukannya pembangunan itu utamanya untuk kepentingan masyarakat, begitu juga dengan Jembatan Joyoboyo. Kalau seperti ini miris saya melihat pembangunan yang tidak dimanfaatkan oleh publik,” tegasnya.
Buchori juga menerangkan, setiap proyek pembangunan yang sudah selesai tentu ada biaya maintenance atau perawatan, nah jika dibiarkan tidak digunakan masyarakat anggaran perawatan kan tetap keluar.
Kedua, jelas politisi gaek PPP Kota Surabaya ini, tujuan utama dibangun Jembatan Joyoboyo adalah untuk mengurangi kemacetan di sekitar Wonokromo, Joyoboyo atau arus lalu lintas dari arah A Yani yang akan masuk ke Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro.
“Nah jadi tujuan utamanya bangun Jembatan Joyoboyo belum tercapai, harusnya sesuai dengan jadwal yaitu tanggal 27 Desember 2020 dibuka itu Jembatan Joyoboyo, terlepas diresmikan atau tidak diresmikan Walikota Surabaya, saat itu Tri Rismaharini,” urai dia.
Bunchori menambahkan, proyek Jembatan Joyoboyo dibangun menggunakan APBD Kota Surabaya dengan nilai kontrak Rp 39 miliar. Jembatan dengan panjang 150 meter dan lebar 17 meter itu akan melintas di sungai dekat terminal Intermoda Joyoboyo.
“Nah itu duit rakyat loh, jika belum dimanfaatkan masyarakat ya itu artinya kita mengkhianati amanah rakyat,” ungkapnya. (*JB01)