JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kekecewaan yang dilontarkan Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya saat berlangsungsungnya gelar rapat virtual yang membahas soal Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) yang melibatkan Ketua RT/RW di Morokrembangan, Kecamatan Krembangan Surabaya, OPD terkait dan Bappeko serta Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya.
Rapat Musrembang yang dilaksanakan secara online itu tanggal 02 Februari 2021 diruang rapat Kecamatan Krembangan Surabaya, saat rapat digelar tersebut sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut hadir. Namun disayangkan sebelum rapat berakhir, mereka justru memilih untuk keluar dari rapat tersebut.
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Pertiwi Ayu Krishna menyesalkan sikap dari para OPD tersebut, lantaran pokok bahasan rapat belum selesai pembahasannya. Terkesan, kata Ayu panggilan Ketua Komisi A ini, mereka para OPD kurang menghargai usulan dari peserta rapat.
BACA JUGA :
“Ini untuk kepentingan pembangunan kota Surabaya dan untuk kepentingan masyarakat Surabaya. Kenapa sikap dari OPD tersebut seakan terkesan malah acuh dengan rapat Musrembang itu. Ya, mereka memilih untuk keluar dari rapat virtual dan hanya Bappeko yang masih tetap diposisi rapat. Sementara para OPD pada keluar dari rapat,” terang Ayu, dengan nada kesal, Rabu (10/02) diruang rapat Komisi A.
Ayu menambahkan, rapat ini sangat penting dalam perencanaan pembangunan kota Surabaya kedepan. Harusnya, pihak OPD yang ikut rapat tidak meninggalkan rapat Musrembang sampai rapat benar-benar sudah selesai.
“Ya, akhirnya rapat Musrembang berjalan tanpa ada suatu kepastian tujuan dan kesimpulan yang menghasilkan keputusan. Karena para OPD terkait pada tidak ada semua, dan saat itu hanya Bappeko yang ada,” ungkap Ketua Srikandi PP Kota Surabaya ini.
Sementara, Ketua RW 06 Morokrembangan, Kecamatan Krembangan Zainul mengatakan, juga menyesalkan tindakan para OPD Pemkot Surabaya yang meninggalkan rapat Musrembang belum selesai.
“Untuk apa rapat ini digelar tanpa ada kepastian titik kesimpulan. Ini artinya, para OPD terkait yang ikut rapat tersebut kurang serius atas kepentingan masyarakat Surabaya,” ungkap Zainul.
Pihaknya berharap dengan rapat Musrembang ini, aspirasi masyarakat terhadap pembangunan dan kepentingan masyarakat kota Surabaya benar-benar terakomodir dengan baik. Sehingga lanjut Zainul, perencanaan pembangunan untuk seluruh warga masyarakat Surabaya dapat terwujud.
“Kami ikut rapat supaya mereka (Pemkot) bisa mewujudkan pambangunan disetiap Kelurahan yang ada di Surabaya. Dengan memperhatikan usulan dan aspirasi ditingkat RT/RW,” tukas Zainul. (JB01)