
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Seperti dongeng, perkampungan 1001 malam di Surabaya kaya dengan mimpi layaknya cerita-cerita dari Timur Tengah.
Viralnya perkampungan kumuh di kolong jalan Tol Dupak mendapat perhatian khusus Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti yang mendatangi langsung pemukiman yang dikenal dengan nama Kampung 1001 Malam itu, Jumat (8/1).
Berinteraksi dengan beberapa penghuni kampung yang sebenarnya terisolasi oleh jalan tol tersebut, Reni menyempatkan memberikan sejumlah bantuan sembako.

Dalam pernyataannya, alumnus Statistik ITS ini menyebut kawasan kawasan kumuh seperti Kampung 1001 Malam harus segera ditangani oleh pemerintah kota Surabaya.
“Mereka masyarakat yang kurang beruntung, maka harus segera ditangani dengan melindungi dan mengedukasi. Jangan disalah-salahkan dan ini tanggungjawab pemerintah,” cetus Reni.
Pada kesempatan tersebut, Reni meminta agar pemerintah kota segera mengambil tindakan agar tidak lagi ada masyarakat yang tinggal dikolong jembatan tol seperti yang ada di Dupak Surabaya.
“Kalau mau direlokasi di rusun misalnya, ya harus segera dipikirkan caranya dan menjadi prioritas,” tegasnya.
Memang hunian kumuh ini sangat jauh dari kata layak. Untuk lokasi ini berada di tengah hunian rungsep yang ditempati sekitar kurang lebih 170 Kepala Keluarga (KK). 140 KK diantaranya ber KTP Surabaya. Keberadaan kampung 1001 malam ‘terisolir’, dari perkampungan di sekitar kawasan Lasem Baru.
Akses menuju kesana pun berliku. Melintasi jalan setapak di bantaran Bosem Kalianak, Morokrembangan, dan harus masuk dibawah beton Jalan Tol, serta melintasi kali menggunakan prahu tambang.

Kampung yang sudah ada sejak puluhan tahun silam ini, namun sama sekali tidak tersentuh campur tangan Pemkot. Perkampungan 1001 malam ini berada tepat dibawah Jalan Tol Dupak.
‘Gapura’ berupa kaki beton menjadi pintu masuk kedalam perkampungan. Didalam, warga biasa berjalan dengan kondisi membungkukkan badan. Melewati lorong gelap selama lima menit, baru lah sampai kawasan rumah-rumah kumuh 1001 malam.
Pada kesempatan bertandang ke kawasan terpingirkan itu, Reni juga memastikan banyak warga Kampung 1001 Malam yang merupakan warga Surabaya.
“Mereka warga Surabaya, maka wajib bagi Pemkot untuk menjadikannya prioritas. Dewan akan mendukung penuh,” ujar legislator PKS ini.
Sementara, rata-rata warga yang tinggal disitu sudah puluhan tahun lamannya. Bahkan beranak pinak secara turun temurun menghuni tempat tinggal yang jauh dari layak.
Tidak hanya itu, saat hujan turun dengan curah hujan lebat, air sungaipun naik dan membanjiri perkampungan ini. Tidurpun mereka harus pindah ketempat yang lebih aman sembari menunggu air sungai surut kembali. (ADV/JB01)