
JURNALBERITA.ID – JAKARTA, Anggota Komisi IX DPR RI Bidang kesehatan, kesejahteraan dan Tenaga kerja, Lucy Kurniasari mempertanyakan Vaksin Corona buatan Sinovac asal China. Vaksin ini telah didatangkan dari China dan sudah tiba di Jakarta. Datangnya vaksin tersebut mengejutkan semua pihak dan layak dipertanyakan.
Sebab, sampai saat ini kata Lucy, BPOM belum pernah menyetujui vaksin yang lolos uji klinis. Bahkan vaksin buatan Sinovac itu yang diujicoba di Bandung hingga saat ini belum diketahui hasilnya.
Oleh karenanya, lanjut politisi partai Demokrat ini, vaksin buatan Sinovac di Indonesia belum lolos uji klinis di BPOM, sehingga vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak.
CHANNEL JURNALBERITA
Untuk itu, Lucy menghimbau agar berhati-hati dalam menggunakan vaksin. “Jadi, kedatangan vaksin corona buatan Sinovac dalam jumlah banyak tidak sesuai dengan mekanisme penggunaannya vaksin tersebut. Vaksin tersebut seharusnya belum boleh diperbanyak dan digunakan,” ungkap Lucy, Senin, (07/12)
Mantan Ning Surabaya tahun 1986 ini juga menyerukan, pemerintah mesti memastikan keamanan medis vaksin tersebut. Jangan sampai nanti akan menimbulkan masalah lain, karena belum lolos uji klinis BPOM
“Mekanisme tersebut harusnya dilalui agar vaksin corona buatan Sinovac dapat dipertanggungjawabkan secara medis,” urai dia.
Dia berharap, kedatangan vaksin tidak tercampur dalam urusan kepentingan bisnis, sehingga mengganggu penanganan pandemi corona di Indonesia.
“Saya berharap, persoalan vaksin corona yang akan digunakan di Indonesia semata atas pertimbangan medis. Jangan campur baurkan dengan pertimbangan bisnis.” Ungkapnya
Ketua DPC Demokrat Surabaya ini menegaskan, keberadaan vaksin tidak merugikan bangsa dna negara, tetapi cepat menyelesaikan pandemi corona di Indonesia.
“Jangan sampai penggunaan vaksin corona berdampak negatif terhadap anak bangsa. Tugas kita bersama menjaga keselamatan anak bangsa,” terangnya. (*MP/JB01)