
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya melakukan test swab massal disejumlah instansi, termasuk seluruh pegawai pimpinan yang ada di lingkup kerja kantor DPRD kota Surabaya. Test Swab yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut, berakhir kemaren, Selasa (06/09) di kantor DPRD Kota Surabaya, Jl. Yos Sudarso, Surabaya.
Dipastikan, dari hasil test swab itu, seluruh jajarn mulai Pimpinan Dewan dan staf di lingkungan DPRD Kota Surabaya dinyatakan negatif. Tercatat, sedikitnya ada 363 peserta tes, terdiri atas pimpinan dan anggota DPRD, karyawan PNS dan pekerja kontrak, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19.
Kegiatan tes Swab digelar pada Sabtu (3/20/2020), kemudian dilanjutkan Senin dan Selasa 3-6 Oktober 2020. Hal itu guna mengantisipasi penyebaran dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di jajaran DPRD Surabaya.
BACA JUGA :
- Walk Out Tolak RUU Ciptaker, AHY : Partai Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat
- Polrestabes Mangkir Sidang Perdana Gugatan Pra Peradilan SP3 Kasus Satwa KBS
Semua pimpinan dan anggota DPRD Kota Surabaya dinyatakan negatif Covid-19. “Ada sekitar 29 terdiri unsur pimpinan dan anggota DPRD yang mengikuti tes swab. Hasilnya negatif semua. Puji syukur kami sehat semua,” terang Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya kepada radarjatim.id, Rabu (7/10/2020).
Awi, sapaan akrabnya, menjelaskan, masih ada hasil tes swab lainnya yang masih menunggu keluar, karena dalam proses penanganan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Terkait anggota dewan yang tidak ikut pada swab ini, lanjut Awi, dikarenakan yang bersangkutan sudah menjalani tes swab mandiri dalam periode hampir bersamaan dengan kegiatan swab di DPRD.
“Untuk anggota DPRD yang tidak mengikuti tes swab kemarin, di antaranya karena sedang berada di luar kota dan telah menjalani tes swab secara mandiri,” katanya.
Awi menegaskan kembali, bahwa tes swab sengaja dilakukan rutin sebagai upaya preventif DPRD Kota Surabaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. Hal itu seiring dengan program Pemkot yang berjuang memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Tes dan tracing adalah metode yang dijalankan Walikota Bu Risma, sehingga Kota Surabaya menunjukkan hasil yang signifikan untuk penanganan Covid-19,” ujar Awi.
Awi menyadari, gedung DPRD Surabaya menjadi tempat publik yang setiap harinya dikunjungi berbagai lapisan masyarakat Surabaya, juga dari luar Kota Surabaya. Terlebih, di masa pandemi Covid-19, penanganan pengaduan masyarakat tetap berjalan. Tak heran, lingkungan di gedung yang berdiri di Jalan Yos Sudarso ini rentan terhadap risiko penularan.
Namun demikian, DPRD Kota Surabaya berkomitmen untuk mencegah penularan Covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh staf dan pengamanan dalam (Pamdal) dikerahkan untuk menegakkan aturan ini.
“Kami siapkan alat pengukur suhu sebelum masuk gedung, wastefel cuci tangan, hand sanitizer, serta ketentuan menjaga jarak yang aman,” tambahnya.
Guna mengantisipasi, sambung Awi, yakni dengan metode rapat daring, misalnya rapat-rapat di komisi dan rapat paripurna. Ruang-ruang juga disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan. (ADV/JB01)