JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sikap terbuka bakal calon pemimpin kota Surabaya yang dikabarkan covid-19 justru mendapat pujian dari mantan pentolan Jawa Pos, Dahlan Iskan.
Menurutnya, apa yang dtunjukkan sebagai calon pemimpin harusnya seperti itu. Apalagi ini menyangkut hal yang sangat pribadi buat pak Machfud Arifin dan keluarganya.
“Saya justru iri dengan sikap gentlemen yang ditunjukkan oleh pak Machfud. Beliau dinyatakan terpapar covid-19 tanpa gejala apapun (OTG) dan mengisolasi mandiri dirumahnya tanpa dirujuk ke rumah sakit, tanpa harus menularkan virus itu pada orang lain,” ucap Dahlan Iskan saat diberikan kesempatan berdialog langsung dengan Machfud Arifin pada perskonferen yang dilakukan secara virtual, Jum’at (11/09).
Jika sbelumnya pak Machfud terpapar virus corona ini sejak tanggal 24 Agustus 2020, namun melakukan pemeriksaan secara mandiri yang ditangani oleh dokter pribadi yakni dr. Dany Irawan. Setelah dilakukan tes swab pada tanggal 05 September 2020 hasil tes swab Machfud Arifin dinyatakan negatif.
Lanjut pendiri koran DI’s Way ini, figur seorang pemimpin yang terbuka ini merupakan contoh yang baik, apalagi hal yang sangat pribadi. “Pak Machfud telah memberikan contoh dan edukasi pada kita semua, yakni edukasi kesehatan dan edukasi politik yang terbuka. Inilah calon pemimpin yang baik,” papar Dahlan dalam kesempatan itu.
Sementara menanggapi pemberitaan dibeberapa media, Machfud Arifin secara blak-blakan menyampaikan soal kondisinya yang dikabarkan positif Covid-19.
Machfud sendiri mengaku sempat positif, namun tanpa gejala (OTG). Namun, saat ini dalam kondisi yang prima dan sehat walafiat.
“Saya sempat swab tanggal 26 Agustus dan dinyatakan positif OTG (Orang Tanpa Gejala). 29 Agustus saya swab lagi dan masih positif hingga akhirnya tanggal 05 September 2020, sehari sebelum mendaftar, saya swab dinyatakan negatif,” ujarnya, saat konferensi pers melalui virtual zoom
Baca Juga :
- Catatan Sekretaris Pribadi, Berbicara Fakta Dua Windu Lalu Risma Menangis & Merengek Minta Dipindah Dari Kalitbang
- Moch Mubarok Muharam : Waspadai Politisasi APBD Jelang Pilkada Surabaya
- Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya : KPID Dapat Langsung Sanksi Tegas Pedoman Perilaku Pelanggaran Penyiaran
Machfud kemudian membeberkan, pada 22 Agustus, ada orang dekatnya yang menjadi salah satu tim pemenangan menyatakan bahwa istrinya positif Covid-19. Orang dekat tersebut akhirnya juga dinyatakan positif Covid-19.
“Saya awalnya diberi tahu, sudah kamu di rumah saja dulu isolasi. Karena orang itu kemana-mana sama saya, satu mobil juga, terus kegiatan dengan saya juga ikut,” ujarnya.
Usai itu, Machfud mulai kehilangan suaranya. Dia pun memilih tes kesehatan dan melakukan rapid pada Senin 23 Agustus.
Pada saat rapid test, Machfud dinyatakan non-reaktif. Dia juga diberi beberapa obat umum yang dijual di banyak tempat untuk menyembuhkan keluhan tentang hilang suara. Setelah itu Machfud berinisiatif melakukan tes swab di salah satu rumah sakit di Surabaya, Rabu (26/8/2020). Hasilnya, dia dinyatakan positif.
Dirinya kemudian memilih isolasi mandiri di rumah, tepatnya di lantai 2. Kemudian keluarganya melakukan swab dan hasilnya negatif. Keluarganya sendiri berada di lantai 1 rumah.
“Saya swab mandiri, dan juga foto thorax. Foto thorax saya tidak menujukkan hal apa pun. Namun saya dinyatakan OTG positif, sesuai regulasi, saya isolasi mandiri,” lanjutnya.
Karena OTG, Machfud akhirnya memilih swab kembali pada Sabtu (29/8/2020) di salah satu RS di Surabaya. Hasilnya masih positif, hingga akhirnya dirinya masih isolasi.
Beberapa kegiatan penting pun ditinggalkan olehnya seperti pengambilan B.1KWK dari partai pengusung yang mayoritas harus diambil di Jakarta. Seperti dari Golkar, Demokrat, PPP. Machfud memilih isolasi mandiri dan menyerahkan beberapa tugas kepada Mujiaman.
Hingga akhirnya KPU membuka pendaftaran pada 4-6 September, Machfud kemudian melakukan swab pada Sabtu (5/9/2020). Hasilnya, ia sudah dinyatakan negatif Corona.
Menurut pedoman WHO, Machfud sudah memenuhi waktu isolasi sejak 23 Agustus hingga 5 September (14 hari) dan sudah tidak perlu melakukan swab ulang. Namun karena persyaratan dari KPU yang mewajibkan paslon hadir untuk membawa hasil swab, maka Machfud memilih melakukan swab.
Selama pendaftaran pada Minggu (6/9/2020), Machfud mengaku tidak banyak berbicara karena suaranya yang masih belum optimal. Ia pun menunjuk Gus Amik (Ketua Tim Pemenangan) untuk berbicara/memberi statement ke awak media.
Keesokannya, Senin (7/9/2020), Machfud melakukan tes kesehatan ke Graha Amerta RSU dr Soetomo bersama Mujiaman dan Cawali-Cawawali Surabaya lainnya. Hasilnya, Machfud baru mengetahui bahwa dirinya kembali dinyatakan positif Covid-19.
“Karena itu saya sekarang dari virtual saja. Saya tidak ingin menimbulkan hal yang tidak-tidak,” terangnya.
Machfud mengaku kondisinya saat ini sudah prima dan sangat sehat. Bahkan dirinya rutin berolahraga, baik itu pingpong dan bersepeda. Dia pun siap kapan pun bila diminta KPU untuk melakukan tes kesehatan psikologi sebagai persyataran utama pencalonan dirinya.
“Saya sehat sekali, saya juga mendoakan Pak Eri Cahyadi dan Pak Armuji senantiasa juga sehat. Agar Pilkada ini bisa berjalan dengan baik dan jadi ajang adu gagasan yang sehat. Kampanyenya juga sehat,” terangnya.
Sementara dokter yang merawat Machfud Arifin selama positif Covid-19, dr Dany Irawan menyatakan, bahwa Machfud sudah memenuhi kriteria WHO soal isolasi mandiri selama 14 hari.
Soal kondisi Machfud yang sempat dinyatakan positif, negatif lalu positif kembali, Dany menjelaskan, bahwa itu sudah tidak bisa menularkan apa pun ke orang lain.
“Antibodi Pak Machfud saat memasuki hari ke-9 positif sudah terbentuk. Pak Machfud masuk ke pasien gejala ringan. Saya bicara sesuai WHO ya agar tidak memecah kebingungan,” ujar Dany.
“Swab hanya mendeteksi bagian dari fragmen-fragmen positif. Sekalipun swab itu positif, tidak serta merta menularkan ke orang lain. Setelah 5-10 hari gejala, tubuh mengeluarkan antibodi penetral. Kalau sudah memasuki 13 hari setelah gejala timbul, sulit sekali untuk menularkan. Sehingga aturan WHO, pasien Covid-19 sudah dianggap aman setelah 13 hari dari awal gejala ringan,” lanjutnya.
“Pak Machfud sejak 23 Agustus dan dinyatakan negatif pada 5 September meski sebetulnya sudah tidak perlu swab lagi. Jadi ketika diswab tanggal 7 dan dinyatakan positif, itu adalah sisa-sisa fragmen virus,” pungkas dokter yang mengaku sudah merawat ratusan pasien Covid-19 ini. (JB01)