JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Usai pengumuman rekom DPP PDIP untuk Kota Surabaya beredar viral video kantor PC NU Surabaya yang ada di Jalan Bubutan diduga jadi tempat konsolidasi pasangan calon Eri Cahyadi dan Armuji.
Seperti diketahui Eri dan Armuji mendapatkan rekom resmi dari DPP PDIP pada Rabu (02/09) siang. Keduanya dicalonkan untuk wali kota beserta wakilnya di Pilwali Surabaya.
Dalam video viral tersebut tampak beberapa orang kegirangan ketika Eri dan Armuji resmi diumumkan sebagai pasangan calon. Dalam video terlihat juga salah satunya Ketua PC NU Surabaya Dr. Muhibbin Zuhri.
Kini beredarnya video tersebut menuai protes dari para kader NU yang merupakan gabungan dari Ansor serta IPPNU. Mereka menggelar konferensi pers, Minggu (6/9).
BACA JUGA :
- Sejumlah Pentolan Partai Politik Turut Antarkan Paslon MAJU Ke KPU Surabaya
- Komisi D Minta Mekanisme Santunan Kematian Tersosialisasi Dengan Baik
- Konsolidasi Pemenangan Paslon EC-AR di Kecamatan Bubutan
“Diawali dari beredarnya video beberapa pengurus PCNU di Kantor PCNU Bubutan. Terkait pengumuman hasil rekom calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya oleh PDIP yang kebetulan direkomkan pada Eri Cahyadi dan Armuji,” terang Miftah Jauhari selaku Ketua Forum Kader NU Kota Surabaya.
Menurut dia banyak kader NU di Surabaya yang menyesalkan kejadian ini. “Ada yang prihatin, ada yang malu. Bukan tak hanya direspon pengurus NU tetapi juga warga di luar Nahdliyin,” tuturnya.
Banyak yang heran dengan adanya aktitas yang dianggap bagian politik praktis tersebut di kantor NU. “Dari situ kami ada komunikasi dengan beberapa kader mulai dari kader IPPNU, Ansor tingkat ranting, kecamatan dan kota untuk segera merapatkan dan membuat forum kader NU Surabaya,” bebernya.
Gus Miftah sapaan akrabnya mengutuk keras kegiatan di kantor PCNU. Menyesalkan dan mengecam adanya peristiwa politik dalam kantor PCNU Surabaya.
“Menyesalkan transaksi politik-rekomendasi. Karena kita ada capture rais syuriah KH Mas Sulaiman Mansyur memberikan dukungan tanda tangan untuk merekom Eri sebagai calon wali kota PDIP,” lanjutnya.
Dengan ini dia memiliki harapan agar PWNU maupun PBNU segera melakukan penyelamatan. “Karena itu gedung yang sangat bersejarah. Bahkan awal kantor PBNU di Bubutan,” tegasnya kembali.
Sebab itu pihaknya ingin agar PBNU atau pun PWNU memberikan sanksi berupa pembekuan organisasi. “Langkah selanjutnya kita akan ikuti sesuai prosedur AD/RT. Yang melanggar salah satu awalnya kita bikin pernyataan pembekuan organisasi dan kita komunikasikan dengan para stake holder NU, para kiai, tingkat kecamatan dan ranting,” imbuh dia.
Terpisah Sekretaris PCNU Kota Surabaya, H. Moch Hamzah memberikan klarifikasi bahwa pada saat itu berlangsung acara penyerahan pengelolaan masjid Baiturrozak dari PT. Citaland kepada PCNU Kota Surabaya. Agar masjid dikelola secara baik dengan standard amaliyah ubudiyah Aswaja.
“Bersamaan dengan itu, sedang berlangsung pengumuman rekomendasi PDI Perjuangan untuk Cawali-Cawawali Kota Surabaya. Sebagian yang hadir minta ingin menyaksikan streaming acara tersebut di Youtube,” tuturnya.
“Beberapa orang yang menyaksikan acara tersebut secara spontan mengekspresikan kegembiraan saat mendengar nama Eri Cahyadi,” tukasnya. (*JB01)