JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Seiring dengan dibukanya kembali operasionalisasi Kebun Binatang Surabaya (KBS), dipastikan terus evaluasi. Sejak tiga pekan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini buka di masa pandemi Covid-19, jumlah pengunjung masih tidak stabil.
Sekertaris Komisi B, Mahfudz mengatakan, dengan kondisi seperti saat ini tentu juga berdampak pada sektor wisata. Seperti contoh KBS, tren kunjungan wisata KBS dilaporkan masih belum stabil sejak dibuka kembali, Senin (27/7/2020). Hal itu tentu berbeda jauh saat kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Tentu, dengan kondisi ini juga berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD). Target-target tahun lalu dicanangkan tidak bisa terpenuhi.
“Otomatis target-terget tahun lalu, yang kita canangkan pasti turun. Untuk itu kami mendorong dengan dibukanya KBS ini bisa menggejot PAD kita,” kata Mahfudz, di gedung DPRD Surabaya, Selasa (18/08).
BACA JUGA :
- Penghuni Tagih Janji Sertifikat, Pengelolah Puncak Permai Mangkir Hearing Komisi C
- Pemkot Bakal Tata SIB Jadi Sentra Pengolahan Hasil Laut
- Reni Astuti Apresiasi Kegiatan Sekolah Sementara Ditiadakan, Semua Guru WFH
Tak kalah penting, himbau Mahfudz pembukaan kembali KBS supaya protokol kesehatan terus dijalankan dan diperketat. Jangan sampai ada klaster baru.
“Karena ini bagaimanapun ekonomi harus tetap bangkit, tidak boleh mati karena KBS salah satu BUMD kita yang harus tetap bergerak,” imbuhnya.
Sementara Humas KBS, Wini Hustiani mejelaskan, sejauh ini para pengunjung sudah tertib melaksanakan protokol kesehatan, saat berwisata di KBS.
Dia mengatakan dalam KBS memberlakukan sistem dua sesi setiap harinya dengan waktu dua jam.
Pembelian tiket masuk juga wajib dilakukan melalui online, dan petugas akan melakukan scan barcode dalam tiket tersebut saat masuk area wisata KBS. “Naik turun jumlah pengunjungnnya,” jelas Wini,
Kesempatan lain, Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Jatim Agus Hebi Dujuniantoro mengatakan, evalusi terus dilakukan selama kondisi pandemi. Baik memastikan protokol kesehatan yang sudah dijalankan KBS dengan sangat ketat.
“Evaluasi secara detailnya dilakukan oleh BKSDA, secara pribadi, setelah dilihat secara fisik, KBS masih aman dan tertata untuk mengantisipasi ketidakpatuhan protokol Covid-19,” ungkap Hebi. (JB01)