JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kabar duka merundung Kota Surabaya, seorang Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Chandra Oratmangun meninggal dunia yang diduga terkonfirmasi covid-19.
Kabar ini juga sampai kepara anggota DPRD Kota Surabaya. Ketua DPD II Golkar Kota Surabaya yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni turut berbela sungkawa.
Ia berharap semua kebaikan dan amal ibadah ibu Chandra, diterima oleh tuhan dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.
BACA JUGA :
- SCWI Curigai Eri Cahyadi Gunakan Dana Bantuan Covid-19 Untuk Kampanye Pilwali
- Whisnu Sakti Buana : Jangan Gunakan Bantuan Pemkot untuk Kepentingan Pilkada
- Arif Fathoni Dikukuhkan Sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Surabaya
“Saya ikut berbela sungkawa yang sedalam dalamnya. Mudah-mudahan beliau Khusnul Khotimah,” kata Arif Fathoni, Selasa (14/07).
Dengan meninggalnya Kepala OPD Pemkot surabaya, menurut Thoni ada yang salah dengan cara kerja dan kegiatan Pemkot Surabaya. Menurutnya, para kepala OPD memiliki beban kerja yang berat dan berlebih.
Terlebih saat ini, mereka selain memikirkan dan mengejawantahkan visi-misi Tri Rismaharini dalam pembangunan Kota Surabaya. Mereka juga terus berfikir dalam mengatasi pandemi.
“Pandemik ini menggerus imun tubuh. sebaiknya walikota Surabaya mengatur jadwal masuk kerja yang sedikit longgar ke para kepala OPD dan ASN. Beban dan tekanan kerja jangan terlalu berlebihan, karena bisa mengurangi kekebalan tubuh,” kata Thoni.
Bagi Thoni, dengan beban kerja yang banyak dan berat, berdampak buruk bagi faktor imunitas tubuh. Mereka bisa dengan mudah terinfeksi perbagai jenis virus. Utamanya covid-19 yang sedang melanda Kota Surabaya.
“Kita semua tahu, bahwa disamping beban kerja harian, sebagian OPD juga dibebani untuk bekerja di dapur umum. itu baik kok, asal tidak membuat kerja berlebihan. Karena berpotensi terinfeksi virus Covid,” katanya.
Menurutnya, dengan kejadian ini adalah momen tepat bagi Pemkot Surabaya dalam mengimplementasikan sistem digitalisasi yang selama ini diproklamirkan oleh Pemkot.
“Sebagai Kota yang memproklamirkan diri menjadi kota digital, ini momen yang tepat untuk mengimplementasikan. apakah secara sistem Surabaya sudah bisa menjalankan pekerjaan by sistem, yang bisa dikerjakan dari manapun,” ungkapnya. (*JB01)