
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Guna memastikan kondisi kesehatan dirinya prima dan tidak terinfeksi Covid-19, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti melakukan swab secara mandiri. Swab yang dilakukan secara mandiri itu guna memastikan bahwa kondisi kesehatan Politisi wanita PKS ini dalam kondisi baik.
Sedang angka penyebaran Covid-19 di Surabaya diketahui belum menunjukkan kelandaian kurva yang signifikan. Perharinya kenaikan terkonfirmasi positif covid-19 masih berkisaran 100 an kasus.
Aktivitasnya sebagai Pimpinan DPRD kota Surabaya yang begitu padat guna melayani masyarakat Surabaya sesuai tupoksinya sebagai wakil rakyat, baik menerima tamu atupun beraktifitas diluar rumah selama masa pandemi.
BACA JUGA :
- Pansus PBB Siapkan Pasal Penggratisan PBB Bagi Veteran Perang
- DPC PDIP Surabaya Belum Kantongi Surat Pengunduran Armuji Sebagai Calon Wawali
- Reni Astuti Tanggapi Rapid Test Masuk UTBK
Sehingga Reni Astuti, berinisiasi untuk melakukan pengecekan secara mandiri Covid-19. Diketahui hasil swab pemeriksaan laboraturium dinyatakan negative.
Aktivitasnya yang sering berinteraksi dengan banyak menemui tamu di kantor DPRD menerima aspirasi dan pengaduan warga. Turun langsung guna memantau kampung-kampung, datangi rumah-rumah warga yang perlu bantuan, meninjau pasar dan fasilitas umum serta hadir di beberapa kegiatan rapat dan pertemuan.
“Saya merasa perlu memastikan diri saya bukan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang akan membawa virus ke keluarga dan orang yang saya temui”, jelas Reni.
Untuk memastikan kesehatannya, Reni melakukan rangkaian tes secara mandiri mulai rapid tes, foto rontgen dan tes swab. “Alhamdulillah rapidnya non reaktif, hasil rontgen thorax tidak ada kelainan dan swab PCR nya negatif, terangnya.
Dari hasil pemeriksaan yang dinyatakan negative itu, dirinya merasa lega dan akan terus jalani aktifitas dengan patuhi protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan serta olahraga dan jaga imun.
“Kita harus waspada dan tidak panik, terus ikhtiar untuk sehat dan tidak terpapar covid-19, ujungnya ya tawwakal, saling mendoakan ya.” ajak Reni, sembari tersenyum.
Saat ditanya kenapa tidak menggunakan fasilitas tes gratis dari Pemkot, Reni menjawab “saya kan tidak mau menganggu warga yang lebih membutuhkan tes, mereka perlu didahulukan,” ucapnya.
Saat disinggung apa ada gejala keluhan Covid-19 yang dideritanya?, Reni menegaskan, “Kalau keluhan yang mengarah covid-19 tidak ada, hanya sempat sakit perut lantaran telat makan dan suka makan pedas,”
Berbicara soal pandemi Covid-19 di Surabaya Reni menjelaskan, saat ini Surabaya masih zona merah, dengan penambahan kasus masih ratusan kasus per hari.
Untuk itu, Reni mengingatkan bahwa Surabaya belum aman, potensi penyebaran covid-19 masih tinggi. Oleh karenanya mengajak untuk mematuhi protokol kesehatan dengan benar-benar. Supaya hal ini dipatuhi oleh semua warga kota Surabaya.
“Kita ini kan cinta Surabaya, ayo buktikan dengan patuhi protokol kesehatan. Kita juga mesti optimis pandemi akan berakhir. Namun, jangan abaikan jika ingin Surabaya segera masuk zona hijau, tanpa ada penambahan kasus positif covid-19,” pungkasnya. (JB01)