JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kekisruhan ditubuh internal DPC partai Demkorat Kota Surabaya terus melebar. Terbaru pihak Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI) turut menanggapi terkait perseteruan antara Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Demokrat Surabaya, Ernawati dengan Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari.
Plt Ketua AMDI Jawa Timur, Charles Napoleon yang turut menyoroti ucapan Lucy Kurniasari yang mengatakan bahwa, Ernawati tidak pernah memberikan kontribusi apa – apa kepada DPC partai Demokrat Surabaya.
BACA JUGA :
- Ernawati Sebut Lucy Kurniasari Bagai Kacang Lupa Kulitnya
- Antara Penghematan & Prioritas Hingga Refokusing & Realokasi
- Berpotensi Penyebaran, Dokter Akma Sarankan SPA & Massage Sebaiknya Jangan Buka Dulu
Leon begitu disapa Charles Napoleon ini menceritakan, bagaimana sepak terjang dan kiprah Ernawati ketika di partai Demokrat. Dia menjelaskan, saat upaya pemakzulan Presiden Susilo Bambang Yudoyhono (SBY) terkait kasus bank Century, Ernawati adalah salah satu kader yang membawa 5000 massa untuk menduduki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Jawa Timur untuk membela ketua dewan pembina partai Demokrat.
“Jadi salah besar, jika ada tudingan miring, bahwa mbk Erna (sapaan akrab Ernawati) tidak pernah berkontribusi apapun untuk partai Demokrat, itu jelas salah besar,” ungkapnya, Rabu (17/06).
Leon juga memaparkan, Ernawati adalah salah satu anggota AMDI yang bekerja keras untuk partai Demokrat. Bahkan, segala sesuatu semisal makan dan minum biaya dikeluarkan oleh Ernawati.
“Jadi sekali lagi saya tegaskan, saya sangat menyayangkan jika ada yang bilang mbk Erna ini tidak ada artinya untuk partai Demokrat,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang juga anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyarankan kepada partai Demokrat, alangkah baiknya jika yang menjadi ketua Plt DPC Demokrat bukan berasal dari anggota DPR RI. Sebab, dia meyakini, pasti akan kesulitan jika konsentrasi terpecah.
“Dia kan berkantor di Jakarta tapi dia ngurusi Surabaya ada apa ini. Maka dari itu saya usul lebih baik plt di Demokrat Surabaya adalah orang yang berdomisili di Surabaya karena kan tahu perkembangan politik di Surabaya setiap menitnya, dan saya minta jangan ada kriminalisasi,” imbuhnya.
Dia berharap, ke dedapanya partai Demokrat Surabaya ini bisa semakin solit bukan malah membuat kegagaduhan di internal partai. “Seharusnya jadi pemimpin itu jadi panutan jangan malah membuat kontraduktif, jangan membuat manajemen konflik, itu ngak boleh,” harapnya.
Sementara itu, Plt Ketua DPC Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasary enggan berkomentar banyak terkait menanggapi persoalan yang ada di internal Demokrat Surabaya.
“Mas mohon ijin ngapunten sebaiknya saya tidak usah menanggapi,” ungkapnya, dan mengirim stiker bertuliskan “Hadapi Dengan Senyuman” saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp nya. (*JB01)