JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2020 bermunculan nama-nama bakal calon Wali kota Surabaya seperti mantan Kapolda Jatim Irjen politisi Mahfud Arifin yang didukung lima partai politik diantaranya PKB, Gerindra, NasDem, PAN dan PPP. Dari 10 partai politik yang ada di Surabaya yang belum menentukan arah dukungannya ada partai Golkar, PKS, PSI sedang PDI Perjuangan sampai saat ini juga belum mengeluarkan rekom, siapa yang akan diusung sebagai calon Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali kota dari partai berlambang Banteng Moncong Putih ini.
Bagi Golkar sendiri tidak ada kata terlambat, karena keretanya juga belum diberangkatkan dan semua artai politik masih menyusun strategi masing – masing begitu juga dengan partai Golkar, ucap Zahrul Azhar Asumta atau yang biasa dianggil Gus Hans.
“Semua masih cair dan saya ini kader partai, apapun yang saya lakukan ada yang memantau, itulah enaknya ikut partai. Semua langkah saya terukur, jika saya salah ada yang mengingatkan dan meluruskan,” kata Gus Hans.
Disinggung dengan siapa Golkar akan berkualisi jika nanti Gus Hans diusung sebagai calon Wali kota Surabaya, semua partai politik di Surabaya baik, terserah partai dengan siapa akan menjalin koalisi. “Karena saya kader partai, maka saya akan mengikuti aturan partai. Ya, Tidak seenaknya sendiri, semau saya. Biarlah partai yang menentukan nanti,” paparnya.
Wakil Ketua DPC Golkar Jatim Arief Fathoni menjelaskan, dari lembaga survey internal partai grafik elektabilitas dan popularatis Gus Hans terus meningkat sehingga kader partai berlambang pohon beringin ini sangat sesuai menjadi suksesor Tri Rismaharini.
”Dari hasil survey internal itu, maka kita dorong Gus Hans untuk rajin menyapa masyarakat. Gus Hans ini gak pernah mandeg, tiap malam kegiatan terus,” kata Arief Fathoni pada awak media, dikawasan jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa (10/03/2020).
Saat ini popularitas dan elektabilitas Gus Hans menunjukkan trend positif oleh karenanya partai merestuinya. “Kita terus mendorong Gus Hans untuk terus menyapa masyarakat dan menyampaikan program-programnya membangun Surabaya,” ucap Thoni.
Bahkan, lanjut dia, partainya telah memberikan peluang kepada Gus Hans untuk bersosialisasi kemasyarakat. Golkar telah membuka diri agar Gus Hans bisa menyapa warga Surabaya.
DPC Partai Golkar Surabaya menerima tiga calon kandidat dan ketiganya mendapatkan rekomendasi menjadi cawali Surabaya. Namun sosok Gus Hans yang merupakan putra Nahdliyin menjadi pertimbangan sendiri bagi partai, Karena menurut Thoni konfigurasi pilkada di Jatim selalu didominasi Hijau dan Merah.
Thoni menambahkan, sosok Gus Hans ini mewakili kalangan Nahdliyin, dan itu sudah dibuktikan dengan menangnya bu Khofifah di Surabaya pada pilgub Jawa Timur beberapa tahun yang lalu. “suara Nadhliyin itu harus didengar, disamping didengar harus ada figur yang mewakili kalangan Nadhliyin di Surabaya. Entah menanti diusung menjadi Wali kota atau Wakil Wali Kota Surabaya, semua tergantung perkembangan konfigurasi politik,” tukasnya. (*JB01)