
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sedikitnya 50 orang tua dari mahasiswa mendatangi Gedung Sinarmas lantai 12, dimana Raffles Intitute Surabaya, berkantor. Kedatangan mereka, guna menanyakan penutupan dan pemindahan siswa ke Jakarta secara sepihak oleh pihak kampus per Maret ini.
“Kampus ditutup pada bulan Maret ini dan dipindahkan ke Jakarta secara sepihak. Sebelumnya kami tidak diberi tahu,” kata salah satu wali murid, Singky Soewadji.
Mewakili para orang tua mahasiswa, Singky mempertanyakan keberadaan Ketua Raffles Intitute Effendy Halim yang mendadak tak bisa dihubungi dan membuat pihaknya hanya ditemui staf kampus.
“Kami tentu kecewa, karena hanya ditemui staf kampus yang tidak bisa membuat kebijakan, disinyalir yang bersangkutan sedang di Jakarta. ” ungkap Singky, Senin (04/03).
Dia berharap, pihak kampus mau berkomunikasi dengan orang tua, terkait masalah yang ini. Para orang tua mahasiswa juga menginginkan mahasiswa tidak dipindahkan ke Jakarta setidaknya sampai mereka lulus.
“Saya berharap lanjutin pendidikan sampai anak kami lulus. Kalau biaya operasional kampus mahal, pindah saja ke ruko (rumah toko),” ujarnya.
Singky beserta puluhan walid murid lain telah melaporkan persoalan ini secara lisan ke DPR RI, Polda Jawa Timur dan Mabes Polri. Meski begitu pihaknya menunggu komunikasi dari sekolah.
“Saya lapor secara lisan ke DPR, Polda dan Mabes Polri. Tinggal laporan resmi. Saya akan tetap lapor, tidak menunggu mereka. Jika mereka mau ya datangi saya di Surabaya,” kata Singky. (*JB01)