
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, DPRD Kota Surabaya mendesak agar Pemkot Surabaya segera merealisasikan kekosongan jabatan Badan Pengawas (Bawas) PD Pasar Surya. Hal ini ditengarai PD Pasar Surya memiliki hutang senilai Rp 20 miliar.
Anggota Komisi B John Tamrun mengatakan, bahwa kekosongan pejabat badan pengawas (Bawas) itu menimbulkan resiko di dalam pelaksanaan manajemen di Badan Usaha Milik daerah (BUMD).
“Jadi, kami minta dengan terbentuknya Bawas itu untuk menyegerakan pemilihan dirut PD Pasar Surya, sehingga tidak menimbulkan efek menejerial yang selama ini masih karut marut,” kata John Tamrun, Selasa (25/2), usai hearing dengan instansi terkait.
John menambahkan, terutama kekosongan Bawas itu terjadi di PD Pasar Surya Surabaya. Ia mengaku bahwa sekarang ini di PD Pasar Surya Surabaya baru ada satu Bawas saja. Sedangkan masih dua Bawas yang belum terbentuk.
“Jadi ini harus diperhatikan dan tidak bisa ini dibiarkan. Sedangkan didalam hearing terungkap bahwa PD Pasar terhitung sampai hari ini setelah terhitung dengan pajak memiliki hutang negara sebesar Rp 20 miliar.
Sambung John, hutang itu telah dicicil perpajakan sebesar Rp100 juta per tahunnya, Jadi PD Pasar memiliki hutang perpajakan selama kurang lebih 20 tahun.
Poitisi PDIP ini berharap, jika ini tidak segera mengambil sikap tegas dari Bawasnya, maka pelantikan daripada direktur utama juga akan terhambat. Sehingga hutang yang merupakan tanggungjawab PD Surya Surabaya juga tidak akan terselesaikan.
“Kalau itu tidak terselesaikan, maka jangan harap Surabaya akan mengalami suatu perubahan,” imbuhnya.
Lanjut dia, tentu permasalahan ini harus ada keberanian dilakukan langkah oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk melakukan pembenahan. Sehingga apa yang menjadi permasalahan di PD Pasar Surya Surabaya segera teratasi.
“Seperti yang dijanjikan oleh ibu walikota, bahwa akan melakukan revitalisasi mengundang investor untuk melakukan perbaikan terhadap kondisi pasar-pasar yang ada di Surabaya. Kami harap segera ada tanggapan positif dan kerja nyata dari Pemkot Surabaya untuk segera terealisasi,” tukas dia.
Sementara, Kabag Perekonomian Surabaya Agus Hebi Juniantoro mengatakan, terkait kekosongan jabatan di komisaris maupun direksi yang ada di BUMD. Sementara yang masih kosong Bawas Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) .
“Kita lakukan rektrumen, sekarang dalam proses laporan ke ibu walikota untuk penetapan. Dan sekarang 21 calon Bawas PD Pasar Surya dalam proses psikotes,” katanya.
Selain itu, Hebi menjelaskan, kekosongan lain terjadi di Bawas PD Pasar Surya juga habis masanya 3 april, juga sudah ada rekrutmen dan ada 48 orang pendaftar.
“Yang lulus test 21 psikotes di Unair, dilanjutkan uji kopentensi dan dilanjutkan ada fit and propert test. Kita laporkan juga ke Bu walikota untuk melakukan rekam jejak terkait dengan oiginalitas ijazahnya sesuai atau tidak,” ucap Hebi.
Hebi menerangkan, pihaknya juga melakukan rekam jejak ke perusahaan sebelumnya untuk mengetahui apakah ada permasalahan dengan hukum atau tidak bagi para pendaftar tersebut. “Kita kuatir setelah ditetapkan kemudian ada permasalahan hukum, makanya rekam jejaknya dilakukan dua kali calon bawas yang terpilih,” ungkapnya.
Soal persoalan pasar-pasar di Surabaya, imbuhnya, untuk PD Pasar Surya Surabaya memang dalam hal ini karena warisan-warisan yang lalu ada beberapa hal patut dibenahi. Seperti aset secara administrasi juga kontrak-kontrak pihak lain.
“Tentunya permasalahan ini yang akan kita cek untuk administrasi tersebut. Memang ada yang sampai kontrak 30 tahun yang mengikat PD pasar Surya inilah yang kita perhatikan, mana yang bisa kita perbarui untuk minimalisasi kesalahan-kesalahan dari PD Pasar Surya tersebut,” pungkasnya. (JB01)