JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Industri bakery kelas UKM harus bertahan ditengah kompetisi dan kenaikan bahan baku pada saat jelang Natal dan Tahun Baru.
Menurut Manajer Roti Maida, Siti Asfiah, harga telur yang mencapai Rp 26 ribu per kilogram juga harga tepung terigu yang naik rata-rata 10 persen, gula dengan harga Rp 13 ribu per kilo, belum lagi harga choco cips sangat menyulitkan bagi industri bakery sekelas UKM.”Tapi kita harus tetap produksi untuk memenuhi konsumen loyal dan kelangsungan industri roti Maida.”katanya saat ditemui di Surabaya Kamis (26/12)
Masih Titik panggilan akrab Siti Asfiah, keberadaan industri bakery saat ini harus mampu bersaing dengan inovasi produk dan harga,”Disamping inovasi, rasa dan harga harus kita perhitungkan sebab tidak mungkin kita memberikan harga yang membuat kita rugi.”tegasnya.
Produsen bakery Roti Maida setiap hari mampu memproduksi 500 sampai 600 potong kue dengan 20 varian.”Itu rata rata kapasitas produksi kami tapi tidak menutup kemungkinan kita produksi lebih atau bisa juga kurang dari jumlah itu,”ujarnya.
Kendati sudah punya konsumen tetap Roti Maida masih belum mampu menembus pasar komunitas salah satu ormas terbesar di Jatim, meski produsen ini berasal dari ormas tersebut.
“Salah satu terobosan kita juga menggunakan media sosial untuk menjaring pelanggan, dan alhamdulillah ini sudah ada respon positif,”paparnya. (ERI/JB01)