JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Bertepatan dengan hari Ibu, DPW PKB Jawa Timur menggelar acara yang dikemas dalam kegiatan talk show yang bertajuk “Inner Beauty Politisi Perempuan & Smart Mother Award Dalam Rangka Hari Ibu” Minggu (22/12) di hotel Surabaya Suites.
Tujuan diselenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap para perempuan hebat yang terus berjuang dan meluangkan waktunya walau dirinya sebagai single parent dan keterbatasan ekonomi. Para perempuan yang tangguh dalam menyelesaikan tugasnya serta kewajibannya dengan baik sebagai ibu sekaligus sebagai bapak buat keluarganya, disampaikan panitia penyelenggara Camelia Habiba, usai acara selesai pada jurnalberita.id
“Yang pertama kita mengapresiasi dengan memberikan penghargaan bagi para ibu-ibu yang tangguh meneruskan perjalanan hidup walau tanpa suami. Mereka adalah para pejuang kehidupan yang tangguh yang mengurus semuanya untuk keluarga maupun berh untuk organisasi sebagai kader perempuan bangsa,” paparnya.
Yang kedua lanjut Ning Biba sapaan politisi PKB ini, momen hari ibu ini, DPW PKB Jatim melakukan upgrading bagi seluruh kader perempuan bangsa dari 38 Kota/Kabupaten seJawa Timur. “Ya agar para politisi PKB ini learning (belajar, red) dan memiliki kepribadian yang baik,” kata Ning Biba.
Karena pada kegiatan talk show ini panitia mengundang pembicara senior Naning Susilowati. “Beliau sangat expert dibidangnya. Diharapkan, usai acara talk show ini kader maupun politisi PKB dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari,” ucap Ning Biba.
Yang lebih penting, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kualitas kepribadian kader dan politisi PKB, imbuhnya.
“Ya tadi diajarkan soal cara berkomunikasi, cara berjalan, cara kita duduk dengan baik dan terlihat anggun, yang lebih penting perempuan bangsa tapil berguna bagi masyarakat, jelas ning Biba.
Sementara dalam kesempatan talk show tersebut tampil sebagai narasumber, Nuniek Silalahi menyampaikan, bahwa menjadi perempuan itu harus memiliki kepribadian yang baik, anggun, smart dan berkarakter. Semua itu dapat terlihat dari cara berkomunikasi, berjalan, duduk dan berdandan.
“Berdandan dan berbusana adalah cerminan diri kita. Berbusana harusnya memilih pola yang sederhana. Karena kesederhanaan itu mencerminkan karakter pribadi yang sederhana,” tutur perempuan kelahiran Blitar ini.
Pola dalam berbusana adalah cermin bagi pemakainya, sambung dia.
Bagi anggota legislatif berbusana yang baik merupakan penunjang dalam kariernya. Pola yang dipilih tidak perlu memah tapi good looking (enak dilihat, red), sehingga tidak terkesan berlebihan, urai Nuniek
Misalanya dalam pemakaian aksesoris, sebaiknya untuk perempuan bisa memakai aksesoris 8 – 10, jadi tidak terkesan berlebihan, tukas perempuan yang sudah berumur kepala tujuh ini. (JB01)