![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/12/xNKGq06zFgrVvdMvoiZ_PZtr7PHt_TGPId3-8aTiYTsn2k3ebd7mtBPx4J2O2w53lmHg1D94QoB72YES12SeYYw314-h468.jpg?resize=190%2C283&ssl=1)
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Pilwali kota Surabaya 2020 hanya tinggal hitungan bulan. Beberapa bakal calon Wali Kota Surabaya dan bakal calon Wakil Walikota Surabaya terus melakukan upaya pendekatan pada masyarakat.
Politisi senior PDIP Saleh Ismail Mukadar turut memberikan komentar perihal Pilwali Kota Surabaya 2020 mendatang. Sebagai kader asli partai berlambang banteng tersebut, dia berharap yang maju pada pilwali nanti adalah kader asli. Bukan dari sosok non kader yang numpang partai seperti sebelumnya.
Mencuatnya nama Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi yang disebut mendapat dukungan Wali Kota surabaya Tri Rismaharini. Menurut Saleh, Eri bukan sosok yang tepat untuk diusung dalam pertarungan Pilwali Surabaya 2020.
Selain Eri Cahyadi bukan kader PDIP, kata Saleh, tingkat popularitasnya pun rendah dan masih dibawah kader PDIP asli. “Sampai saat ini menurut hasil survei elektabilitas Eri masih jauh dibawah tokoh politik. Baik dari PDI Perjuangan maupun dari beberapa parpol lain,” tegasnya.
Pada pilwali kali ini, Saleh memiliki harapan khusus agar wali kota yang terpilih nanti memiliki visi besar untuk membangung kota yang ramah lingkungan. Kemudian bebas dari kemacetan dan memiliki tranportasi masal yang mudah, murah serta menjangkau seluruh wilayah.
“Serta mampu meremajakan kampung kumuh. Bukan walikota yang hanya mampu mengurusi taman tapi mengabaikan aspek lainnya yang menjadi kebutuhan warga kota,” imbuh mantan manajer Persebaya ini.
“Insya Allah hari ini yang bersaing di Surabaya dan yang punya elektabilitas bagus, semuanya kader PDI Perjuangan. Malah belum kelihatan kader partai lain yang punya elektabilitas sebagus kader PDI Perjuangan,” ujarnya
Saleh menjelaskan di Kota Surabaya ada tiga kader dari PDIP yang cukup menonjol. Yaitu, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, anggota DPRD Surabaya Dyah Katarina dan terakhir anggota DPRD Jatim Armuji. “Semuanya masih memiliki elektabilitas di atas rata-rata kader partai lain,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono sempat membocorkan beberapa nama yang paling menonjol diantara 18 calon yang sudah mendaftar di PDIP.
Dia menjelaskan beberapa informasi yang sedang berkembangan di lapangan. Menurutnya, dari 18 calon yang sudah mendaftar ke PDIP, ada tiga nama yang belakangan ini gencar bersosialisasi kepada calon pemilih.
“Ada beberapa figur yang menonjol dalam pergerakan ke masyarakat. Satu, Mas Whisnu Sakti Buana (bakal calon walikota) Ibu Dyah Katarina (bakal calon walikota), dan yang ketiga ada Pak Armuji yang mendaftar sebagai bakal calon Walikota Surabaya,” ujar Awi. (JB01)