JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sepekan yang lalu anggota legislatif kota Surabaya melakukan kegiatan jaring aspirasi masyarakat (Reses). Dalam kegiatan tersebut sejumlah permasalahan di tingkat RT/RW disampaikan pada wakilnya yang duduk di DPRD kota Surabaya.
Seperti halnya reses yang dilakukan oleh anggota Komisi C DPRD kota Surabaya, Elok Cahyani di daerah pemilihan (Dapil) 2, Kelurahan Rangka, kecamatan Tambaksari, ditemukan dalam pengaduan mereka terkait dengan bedah rumah.
“Ada dua warga yang mengadu saat saya melakukan kegiatan reses di Rangka gang 2, Kecmatan Tambaksari. Mereka mengeluhkan soal bedah rumah,” terangnya, Senin (25/11).
Lanjut politisi partai Demokrat ini, pengajuan bedah rumah dua warga Rangka itu sudah dilakukan survey dan tinggal pelaksanaannya. Akan tetapi, kata Elok, justru bedah rumah dilakukan di tempat lain dirumah tetangganya.
“Jadi saya berharap dapatnya Pemkot Surabaya melaksanakan bedah rumah sesuai dengan survey yang telah dilakukan sebelumnya, bukannya ditempat lain,” ujarnya.
Kalau ini tidak kuat hatinya maka akan kecewa dan shok.Masih banyak lagi permasalahan di tempat lainnya, seperti halnya pendataan Program Kelaurga Harapan (PKH) oleh kementerian Sosial RI. Justru data yang masuk adalah keluarga yang mampu, sedang keluarga yang benar-benar kurang mampu tidak terdata dalam PKH.
“Ada juga yang mengadukan soal PKH, yang mana justru ada Kelaurga mampu menerima PKH. Sedangkan keluarga yang benar-benar kurang mampu justur tidak tersentuh progam tersebut,” urai Elok.
Jika progam dana hibah Jasmas tidak dikucurkan oleh Pemkot, kami sebagai mitra masyarakat tentu tidak mendapatkan kepercayaan lagi. “Ya takutnya kami sebagai wakil rakyat kota Surabaya tidak dipercaya lagi oleh masyarakat. Karena mereka (warga) terus menagih pada kami, karena kami yang bersentuhan langsung dengan warga Surabaya,” pungkas Elok.
Untuk itu kami berharap agar Pemkot lebih bijak dalam dana hibah Jasmas itu, imbuhnya. (JB01)