![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/11/IMG_20191125_152642.jpg?resize=300%2C297&ssl=1)
“Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony Minta Pemprov Beri Keringanan Bagi Warga Bantaran Kali Jagir – Wonokromo di Rusunawa Gunungsari”
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Warga korban penggusuran bantaran sungai Jagir – Wonokromo, Surabaya yang dipindahkan sementara untuk menempati Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di jalan Gunungsari Surabaya mengadu ke DPRD Surabaya. Sejak direlokasi sementara, pada tahun 2011 dijanjikan oleh mantan Gubernur Soekarwo akan dibina selama 2 tahun hingga janji akan diberikan hunian dan pekerjaan pada masa pemerintahan Gubernur Soekarwo.
Namun, seiring berjalannya waktu hingga 8 tahun lamanya munculnya billing tagihan yang memberatkan warga relokasi tersebut dengan jumlah tagihan yang cukup fantastis yakni sekitar Rp 511 juta. Sedikitnya 26 Kepala Keluarga menjadi korban relokasi, akan tetapi pengaduan kepada DPRD kota Surabaya itu dilakukan oleh 19 KK.
Menanggapi hal itu,Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony akan mendiskusikan dengan Komisi A dan akan memanggil pihak terkait. Diantaranya, DPRD Provinsi Jatim dan PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
“Saya mendorong pada rekan-rekan di Komisi A yang membidangi Hukum Pemerintahan DPRD Surabaya untuk dilakukan rapat dengar pendapat (hearing) pada Minggu depan. Karena adalah warga kota Surabaya yang ber KTP Surabaya. Mereka kan warga kota Surabaya yang peril mendapatkan perlindungan,” ujar Thony, Senin (25/11) ditemui diruang kerjanya.
Thony membeberkan, aduan warga Rusunawa Gunungsari itu terkait pemutusan listrik oleh pengelolah Rusunawa Gunungsari sehingga 19 warga Rusunawa mengadu pada Wakil Ketua DPRD kota Surabaya, AH Thony.
Menurut penuturan AH Thony, awalnya ibu yang bernama Ani meminjam dana pada dirinya sebesar Rp 800 ribu, untuk keperluan penyambungan kembali listrik yang terputus di Rusunawa Gunungsari.
“Untuk itu, saya memeberikan bantuan sebesar Rp 800 ribu, ibu Ani telah mengangsur Rp 500 ribu berarti masih sisa Rp 300 ribu. Atas kondisi tersebut saya mencoba kroscek, ternyata ada tunggakan yang begitu besar. Yang mana tunggakan tagihan mencapai hingga puluhan juta rupiah,” jelas Thony.
Namun secara mengagetkan warga yang lainnya sebanyak 19 orang berbondong-bondong juga mengajukan pinjaman yang disampaikan kepadanya. Padahal ada sekitar 26 oranga yang listriknya diputus, beber politisi partai Gerindra ini. “Kalau dengan jumlah yang besar tentu akan berat bagi saya, karena jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah atau stengah triliun lebih,” bebernya.
Lanjut dia, berdasarkan pengakuan dari perwakilan warga Rusunawa Gunungsari bahwa mereka telah dijanjikan pelatihan kerja selesai pelatihan tersebut akan disalurkan pada usaha-usaha yang membutuhkan tenaga kerja, dibebaskan biaya sewa selama 2 tahun dan dijanjikan perumahan.
“Akan tetapi, janji tersebut hanya sebuah janji yang tidak terealisasi hingga sekarang. Seiring dengan pergantian Gubernur Jatim, jelas ada kebijakan baru dari Gubernur yang baru,” kata Thony. (JB01)