JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) salah satu stadion yang ditunjuk untuk pegelaran internasional Bidding Vanue U-20 pada tahun 2020 mendatang. Kesiapan sebagai tuan rumah pagelaran sepak bola internasional itu hanya dalam jangka waktu 6 bulan kedepan.
Guna melihat kesiapan stadion GBT sebaagai salah satu perhelatan sepak bola internasional U – 20 itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony melakukan sidak ke Stadion Gelora Bung Tomo, pada Sabtu (23/11).
Sidak dilakukan dalam rangka ingin melihat sendiri kesiapan kondisi lapangan GBT. “Kita hanya punya waktu 6 bulan untuk merenovasi stadion ini, yang akhirnya nanti bisa dijadikan salah satu venue oleh FIFA dalam ajang internasional piala dunia U-20,” ucap Thony.
Politisi Partai Gerindra ini, mulai masuk lapangan GBT didampingi beberapa awak media, tidak hanya melihat kondisi pada lapangan. Dia juga melihat satu persatu setiap ruangan apakahh memang berfungsi dengan baik atau tidak. Mulai dari kamar ganti, ruang medis, pressroom, hingga lift sampai single sit yang tampak terlihat ada beberapa yang sudah patah dan rusak.
“Pemerintah Kota Surabaya hanya punya waktu 6 bulan untuk persiapan, nantinya apakah FIFA menyetujui atau tidak lapangan GBT ini menjadi salah satu venue. Kami juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk segera melakukan perbaikan kepada stadion yang rusak,” ujarnya.
Thony mengatakan jika dilihat kondisinya, masih banyak ditemukan kerusakan seperti single seat yang ada di VIP. Selain itu letak stadion harus strategis dengan fasilitas komersial. “Di sini memang jauh dengan fasilitas komersial, tetapi kalau ini menjadi syarat Pemkot Surabaya harus bisa mengajak swasta untuk mengembangkan hal ini,” jelasnya.
Menurutnya meski pertandingan sepak bila U 20 masih terjadi 2020, tapi untuk kesiapan lapangan GBT ini Pemkot tidak boleh main-main. Kemudian untuk Kadispora untuk bisa lebih intensif melakukan komunikasi dengan PSSI.
“Supaya jangan sampai terjadi perbedaan persepsi antara PSSI dan FIFA dengan apa yang kita lakukan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Thony juga mengatakan Pemkot juga harus bisa membangun lapangan-lapangan pendukung di tempat lain, Sehingga GBT ini bisa menjadi lapangan yang bergengsi. Menurutnya persiapan harus dimulai dari sekarang, tidak bisa mendadak. “Karena ini juga tergantung dengan sumbar daya manusianya juga,” katanya. (mus)
Fasilitas Publik
Fasilitas publik seperti lahan parkir di Gelora Bung Tomo (GBT) juga menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony. Ia meminta agar pemerintah kota Surabaya berkaca pada Stadion Gelora 10 November.
“Kalau ini dibiarkan tidak memiliki lahan parkir itu sama saja dengan bom waktu. Kalau saat ini bisa menggunakan lahan milik warga, tapi tidak mungkin untuk kemudian hari,” ujar politisi Gerindra ini, Sabtu (23/11).
Thony mencontohkan Gelora Sepuluh Nopember kerap membuat macet arus lalu lintas akibat tidak ada tempat parkirnya. Maka dari itu untuk GBT harus memiliki lahan parkir. “Ini harus dipikirkan oleh Pemkot Surabaya,” katanya.
Sedangkan untuk akses menuju GBT menurut Thony masih kurang lebar. Selain itu menurutnya juga harus penataan kesiapan masyarakat sekitar. “Karena akses ini juga menjadi variable penilaian GBT ini layak atau tidak untuk dijadikan salah satu venue. Maka dari itu Pemkot Surabaya harus kerja keras dan membutuhkan biaya yang cukup banyak,” tuturnya.
“Saya juga tidak melihat manfaat perkembangan ekonomi bagi masyarakat sekitar terkait keberadaan GBT. Ini harus ada tim ekonomi khusus yang mengkaji potensi masyarakat sekitar,” pungkas Thony. (JB01)