JURNALBERITA.ID – SURABAYA, AMATI (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi ) Malang,meberikan pernyataan sikap, Senin (11/11) terkait pembangunan dikota Malang yang terindikasi kurang transparan dan tanpa uji amdal yang jelas.
Menurut Romadony atau Abah bro ketua AMATI sekaligus penasehat dan pembina LSM Anak Negeri, dalam wawancaranya bersama awak media menyatakan “Pembangunan jenis apapun selama Benar untuk keperuntukanya sah-sah saja,asal masyarakat dan pemerintahan baik eksekutif maupun Legislatif Transparan mengawali pembangunan tersebut apa diperlukan mendesak apa tidak,soalnya beberapa fungsi-fungsi lain masih banyak tersendat dan mangkrak contohnya pengembangan pembangunan wil Malang Timur Kedung kandang yang minim Fasilitas maupun fungsi Kota yg Mati, pasar Blimbing,pasar Gadang,jembatan Kedung kandang yg menuai masalah,termasuk maal dan pasar Dinoyo yg sampai saat ini masih belum jelas kapasitas kepemilikan para pedagang yang simpang siur tentang Pks.
Disamping itu Proyek maupun pembangunan dikota malang yang saya Amati termasuk Pembangunan Heritage di jalan Kayutangan terkesan mendesak dan kurang sosialisai terkait anggaran terbuka,siapa pemenang tender seharusnya Blak-blakan dipasang papan nama dilokasi pengerjaan maupun fungsinya agar masyarakat tidak salah paham,sedangkan sosialisasi ditempat tsb apakah sdh memenuhi syarat dampak arus lalulintas puter balik yg penuh syarat Amdal Lalin sangat dipertanyakan.
Apapun bentuk pembangunan seharusnya diprioritaskan penggawalan maupun pendampingan oleh pihaknterkait khusus TP4D oleh kejaksaan juga lebih dimaksimalkan jangan ada Main Mata maupun syarat Kongkalikong.
Pemkot harus lebih transparasi jangan terkesan asal mengunakan anggaran APBD yang akan menuai protes masalah dikemudian,apapun fungsi dan keperuntukan dikerjakan harus memikirkan jangka panjang selama kepemimpinan walkot yang bermartabat namun akan menuai cacian atau sindiran oleh warganya sendiri.
(Aris/Red)