“SURABAYA MEMBANGGAKAN, Berdaulat, Berdikari & Berbudaya. Pemerataan Pembangunan SDM & Ekonomi dengan Alokasi Anggaran 50 – 100 juta per RT per Tahun”
JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Menjelang Pilwali Surabaya pada 2020 mendatang, Calon Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mulai mempersiapkan diri dengan memaparkan visi misinya membangun Kota Surabaya kedepan.
WS sapaan akrabnya mulai memaparkan sejumlah visi misi yang akan diunggulkan menuju L1 untuk menjadikan Surabaya membanggakan, berdaulat, berdikari, dan berbudaya.
“Kami akan terus melanjutkan keberhasilan pembangunan selama ini dan meratakan pembangunan itu untuk seluruh warga Surabaya,” jelas WS pada wartawan, di Hotel Bumi Surabaya, Minggu (10/11).
Julukan Kota Pahlawan yang melekat erat di Surabaya juga menjadi perhatiannya. Sebagai Kota Pahlawan, Surabaya dinilai masih kurang menunjukkan identitasnya.
Untuk itu, ia berencana membangun monumen pahlawan beserta sejarah kepahlawanannya untuk menunjukkan nuansa kepahlawanan di setiap sudut kota baik. Tak hanya pahlawan Nasional yang akan dibangunkan monumen, pahlawan lokal Kota Surabaya juga akan dibangunkan monumen untuk mengingatkan masyarakat tentang spirit kepahlawanan di Surabaya.
Di bidang kebudayaan, WS menginginkan akan membangunkan sentra kebudayaan dan aspirasi rakyat baik di Balai Pemuda dan THR.
Di bidang olah raga, ia menginginkan akan membangun GBT menjadi arena sport center yang berkonsep futuristik tanpa meninggalkan konsep sejarah dari Bung Tomo yang telah menjadi salah seorang penyemangat arek-arek Surabaya dalam melawan penjajah.
Apalagi menurutnya Surabaya sangat berpeluang untuk menjadi salah satu venue piala Dunia U-20 tahun 2021 mendatang. Oleh karenanya perlu ada karakter khusus yang melekat pada GBT dan kampung-kampung di Surabaya menjadi Kota bola.
“Konsep GBT itu nanti akan jadi sport center internasional kalau dilihat dari atas ada background Bung Tomo yang selama ini kalau kita lihat gambar Bung Tomo itu kan ada gambar merah putih melingkar,” kata pria yang juga menjadi panpel Persebaya ini.
Untuk mengatasi masalah kemacetan, WS juga sudah merancang konsep subway yang menghubungkan hingga tiap wilayah baik di utara, selatan, barat dan timur yang akan diintegrasikan dengan angkot yang tanpa tarif untuk mengantarkan menuju stasiun subway terdekat.
“Koridor-koridor kampung akan kita buat feeder yang namanya lyn atau angkot yang sekarang mati suri itu akan kita buat gratis dan itu sudah masuk pembiayaan APBD,” tegas politisi asal PDIP ini.
“Sehingga supirnya bisa hidup, pengusahanya bisa hidup, masyarakatnya punya pilihan (transportasi),” tambahnya.
Di bidang infrastruktur, dirinya berencana membangun rusun yang akan mendekatkan antara rumah dan tempat bekerjanya agar masyarakat yang bekerja tidak perlu melewati tengah kota sehingga akan mengurai kemacetan.
Selain itu juga akan meratakan pembangunan infrastruktur, SDM, dan Ekonomi dengan alokasi anggaran minimal 50-100 juta per RT pertahun.
Di bidang pariwisata dirinya juga akan merevitalisasi kawasan cagar budaya dan peninggalan surabaya menjadi destinasi wisata sejarah baru.
Dengan visi misinya itu, dirinya yakin seluruh warga di Kota Surabaya semakin merasa memiliki kotanya dan memakmurkan masyarakat hingga di titik pelosok Kota Pahlawan.
“Kita yakin lima tahun lagi seluruh titik di Surabaya akan merasa sebagai warga Kota Surabaya,” pungkasnya. (JB01)