JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Sejumlah bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020 sudah mulai bermunculan seperti nama Toni – Jeje (Golkar – PAN), Eri Cahyadi – Herlina Harsono Njoto (Birokrat – Demokrat) dan Eri Cahyadi – Armuji (Birokrat – PDIP) dan Whisnu Sakti Buana – Anugrah Ariyadi (PDIP – PDIP).
Mencairnya warna demokrasi di Surabaya tentu akan berdampak positif bagi perkembangan kota Pahlawan ini. Semakin banyaknya pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota itu akan semakin ramainya dinamika kematangan politik untuk masyarakat Surabaya.
Tidak hanya sekedar popularitas seperti yang disinggung oleh pengamat Politik UBHARA Surabaya, Fitria Widyani Rosinda alias Tya yang menyebut bahwa untuk mendapatkan perhatian masyarakat Surabaya diperlukan program kerja yang mampu menyentuh hati warga Surabaya.
“Ya tidak hanya sekedar popularitas, tapi Surabaya butuh program kerja dari paslon Walikota dan Wakil Walikota yang kreatif dan inovatif,” terangnya.
Salah satu paslon yang memiliki program kerja seperti yang diharapkan oleh masyarakat Surabaya adalah paslon Whisnu Sakti Buana – Anugrah Ariyadi (WA).
Ditemui media ini, Anugrah Ariyadi menyatakan kesiapannya memberikan yang terbaik bagi warga kota Surabaya. Salah satunya dengan peningkatan sumber daya manusia yang lebih berkualitas utamanya terus mendorong program kerja Tri Sakti di bumi Surabaya.
“Saya siap mendampingi mas Whisnu di Pilkada Surabaya 2020 mendatang. Dan menjalankan program kerja Trisakti yang berpihak pada warga kota Surabaya jika rekom DPP diberikan pada kami berdua,” ungkap Anugrah, di Surabaya, Selasa (24/9).
Tidak hanya kesiapan dari sisi kinerja, namun, Anugrah juga memaparkan kesiapannya untuk membangun Surabaya menjadi lebih bermartabat yang berkeadilan dan kesejahteraan bagi semua warga Surabaya.
“Dari segi pembangunan infrastruktur dibawah kepemimpinan ibu Risma, Surabaya sudah baik. Oleh karenanya, yang sudah baik itu, maka perlu kita jaga bahkan perlu kita tingkatkan lagi,” ucap pengurus DPC PDIP kota Surabaya periode 2009 – 2014 dan 2014 – 2019.
Seperti meningkatkan kualitas SDM warga Surabaya dengan berbagai pelatihan kerja yang berbasis kinerja, sehingga SDM di Surabaya siap bersaing dengan SDM dari luar Surabaya bahkan mampu bersaing dimanca negara, tukas Wakil Ketua Komisi B DPRD kota Surabaya periode 2014 – 2019.
Sementara, Whisnu Sakti Buana mengatakan, apakah dalam Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan Indonesia khususnya di kota Surabaya, perlu menerapkan Trisakti Bung Karno ?
Whisnu mencoba mengkupas satu-persatu apa yang diharapkan kita terhadap bangsa Indonesia, utamanya pembangunan kemanusian di kota Surabaya. Dengan tiga wasiat Proklamator RI isi dari Trisakti Bung Karno, yakni 1. Berdaulat dalam politik, 2. Berdikari di Bidang Ekonomi, 3. Berkepribadian dalam kebudayaan.
Bila kita membaca sekilas wasiat bung Karno itu, kata Whisnu, itu merupakan pola atau resep membuat sebuah negara yang adil makmur sejahtera, gemah ripah, toto tentrem kerto raharjo dengan kata lain resep mencapai Indonesia Raya dan Surabaya lebih baik lagi kedepan.
seperti halnya sebuah resep membuat masakan, kata WS panggilan akrab Wakil Walikota Surabaya ini, bila kita tidak mengikuti caranya atau stepnya dengan benar, maka masakan itu akan hambar, keasinan atau justru malah tidak enak untuk dimakan.
“Untuk itu kita wajib mengetahui resep yang akan kita buat. Termasuk pembangunan di Surabaya yang perlu mengatahui kondisi SDA dan SDM nya. Sehingga kinerja kita secara berkesinambungan akan lebih berfaedah dan dirasakan oleh warga kota Surabaya, puluhan tahun bahkan ratusan tahun akan menjadi fundamental karakter masyarakat yang bermartabat adil dan makmur,” pungkas Wakil Walikota Surabaya ini. (JB01)