JURNALBERITA.ID – SURABAYA, Kejadian kecelakaan yang menimpah anggota pengamanan dalam (Pamdal) DPRD kota Surabaya, Bambang Winoto hingga mengalami patah tulang kaki dan patah tiga tulang rusuknya. Pengemudi mobil Dinas dengan nomor polisi M 1201 NJ yang dikemudikan Yanto, mantan camat Omben, Sampang terjadi sebulan yang lalu.
Kejadian sebulan yang lalu itu, bermula saat Bambang Winoto, pagi saat berangkat kerja menuju gedung DPRD Kota Surabaya, jalan Yos Sudarso dari wilayah Simo Gunung Kramat, Surabaya. Tiba-tiba dari arah belakang dengan mobil Toyota Avansa yang dikemudikan mantan camat tersebut menabrak dirinya.
Akibat kejadian tersebut, Bambang Winoto harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami patah tulang kaki dan tiga rusuknya.
Saat dikonfirmasi media ini, Bambang mengaku, jika menjalani operasi patah tulang kaki dan patah tulang tiga rusuknya.
“Ini saya habis dioperasi sudah sebulan gak ngantor. Patah kaki dan tiga tulang rusuk saya juga patah, katanya dokter seperti itu,” terang Bambang, Selasa (3/9).
Akan tetapi, urai Bambang, untuk yang patah tulang ketiga rusuknya itu, dia memilih tidak melakukan tindakan medis operasi karena terbentur biaya.
“Ya terbentur soal biaya, ini saja habis Rp 54 juta. Dari mana saya mendapatkan duit sebanyak itu. Pekerjaan saya kan cuman Pamdal di DPRD kota Surabaya,” paparnya.
Kalau yang patah tiga rusuknya Bambang berusaha membawanya ke sangkal putung.
Sementara, pejabat publik yang mengaku mantan Camat Omben Sampang itu hanya memberikan uang pengobatan sebesar Rp 6 juta, itupun dicicil, pengakuan Bambang pada media ini.
“Dia janji biaya pengobatan sampai sembuh. Tapi buktinya saat saya telepon, ada saja alasannya. Bilangnya HP nya yang error la. Hingga saat ini hanya bantuan pengobatan awal yang saya terima,” akuh Bambang.
Saat dikonfirmasi via telepon sellulernya oleh media ini, penjabat Pemkab Sampang, yang mengaku mantan camat Omben, Yanto membenarkan kejadian menabrak Bambang Winoto di Surabaya sebulan yang lalu.
Dalam percakapan teleponnya, Yanto mengatakan, bahwa dirinya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas pemulihan patah tulang yang dialami korbannya.
“Nanti saya transfer kepada pihak korban,” janji Yanto.
Disinggung soal mobil Dinas yang dipakai untuk kepentingan pribadi, Yanto berusaha ngeles, bahwa mobil yang dipakai ke Surabaya itu sudah seijin Bupati Sampang. “Ya benar mobil itu mobil Dinas yang di rental oleh Pemkab Sampang. Iya saat kejadian saya memang pakai mobil itu ke Surabaya untuk nagih utang,” ungkap Yanto.
Terkait mobil Dinas Pemkab Sampang yang dipakai Yanto, media ini menanyakan, Itu kan mobil Dinas, kenapa dipakai untuk kepentingan pribadi. Ini artinya, jenengan telah memakai uang APBD kota Sampang diluar kedinasan ? Yanto pun, kaguk menjawab dan berusaha mengemukan alibinya untuk menutupi kesalahan yang dia perbuat, sembari menutup teleponnya. (JB01)