![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/09/IMG-20190902-WA0121.jpg?resize=300%2C225&ssl=1)
JURNALBERITA.ID – MALANG, Setelah mewisuda dua ribu lebih mahasiswa sabtu kemarin (31/8), kali ini Universitas Muhammadiah Malang memulai aktifitas mahasiswa barunya, dengan menggelar PASMABA.
Sedikitnya, 7.611 mahasiswa baru yang terdaftar sebagai mahasiswa UMM mengikuti acara tersebut, Senin (2/9). Pembukaan kegiatan ini, dimulai dengan upacara dan pembuatan formasi Jas Merah Moob, di Heliad UMM. Acara yang dihadiri langsung oleh Dan Lanut Abd Saleh. Kemudian dilanjutkan, dengan kuliah umum di Hall Dome UMM oleh ketua umum PP Muhammadiah Dr.K.H. Haedar Nashir,M.Si.
Rektor UMM, Fauzan dalam sambutanya menyampaikan, bahwa mahasiswa baru kali ini masuk angkatan 2019-2020. Di kampus ini, mereka akan dipersiapkan untuk kehidupan dan masa depan mereka. “Dari 7611 mahasiswa, ada 93 mahasiswa asing dari 25 negara,” terangnya.
Lanjut Fauzan, ini membuktikan, bahwa kampus menjadi bagian dari interaksi dunia dengan komitmen menjadi generasi di dunia industri 4.0.
![](https://i0.wp.com/jurnalberita.id/wp-content/uploads/2019/09/IMG-20190902-WA0122.jpg?resize=300%2C400&ssl=1)
Maka dari itu, kata dia, adaptasi dengan lingkungan yang ada menjadi faktor utama. “Dengan motto kampus, Student For Today Leader For Tomorrow, diharapkan para mahasiswa nantinya dapat menjawab tantangan di era global,” tegas Fauzan.
Sementara, Prof Dr Malik Fajar, memaparkan, dari Muhamadiyah untuk bangsa. Guna membangun bangsa dan umat melalui pendidikan, para mahasiswa saat ini dipersiapkan untuk menyambut era Indonesia Emas 2045.
“Kedepan, mereka harus mampu berperan dan mengisi diera tersebut,” ucap Malik.
Untuk itu, sambung Malik, atas nama penggurus dan pembina UMM, kami mengucapkan selamat memasuki dunia baru yakni dunia kemahasiswaan.
Kesempatan lain, Dr KH Haedar Nashir mengatakan, ini acara rutin yang istimewa, karena tadi bisa dilihat ada 3 bendera yang berkibar diacara PASMABA, yakni bendera Merah Putih, bendera UMM dan bendera Mukhtamar Muhamadiyah.
“Muhammadiah berkomitmen untuk mendidik generasi yang berkarakter kuat, berilmu dan berkeahlian tapi juga punya peran,” kata Haedar.
Kalau tidak, imbuh dia, kedepan mereka akan menjadi generasi yang egoistik dan individual.
Maka dari itu menanamkan nilai sosial menjadi sangat penting.
Untuk itu, kata Haedar, selanjutnya mempersiapkan mahasiswa yang berpengetahuan dalam konteks kehidupan kebangsaan.
“Dengan semangat berkebangsaan dan semangat merah putih perlu tetap ditanamkan pada generasi muda dengan semangat memberi bukan mengambil,” paparnya.
Pembelajaran mental untuk merasa berkecukupan, ini bukan identik dengan materi namun dalam konteks. Mereka mau berbagi dan mengambil peran dimanapun berada.
Karena untuk membangun bangsa ini dibutuhkan orang yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, tukas Haedar dihadapan 7611 mahasisawa UMM.
Diharapkan, kampus UMM akan menjadi kampus Semesta yang global. Karena saat ini, kita tidak bisa lagi menjadi defense atau bertahan dari era global.
Oleh karenanya, mereka ini harus dipersiapkan agar tidak menjadi korban era global,namun mampu berperan serta memberi sumbangan, lanjut dia.
“Tetap adaptif, karena mereka harus mampu menjawab tantangan untuk kepentingan negara besar yakni kepentinga politik, ekonomi dan budaya,” pungkasnya. (MIN/JB01)